Alhamdulillah Lengkap, Semua Pelaku Sudah Dibekuk
CIREBON–Semua pelaku penganiayaan terhadap Rian Hardiansyah (21), warga Blok Sidapurna, Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, akhirnya diamankan jajaran Reskrim Polres Cirebon Kota (Ciko). Tiga pelaku terakhir yang sempat kabur ke luar kota kini sudah mendekam di bui. Hal itu dikatakan Kapolres Ciko AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar melalui Kasat Reskrim AKP Galih Wardani. Baca: Pemuda Tewas Dianiaya Awak Bus PO Bhinneka, 4 Buron, 1 Tertangkap Polisi Ciduk Kernet PO Bhinneka Terlibat Penganiayaan Ayah Korban Tewas Sebut Riyan Luka-luka saat Ditahan Awak PO Bus Bhinneka Kapolres Geram, CCTV di Kantor PO Bhinneka Hilang Makam Riyan Korban Penganiayaan Kru PO Bhinneka dibongkar Polisi Tangkap 2 Lagi Pelaku Penganiayaan di Bhinneka, 7 Dibui, 3 Buron Oknum TNI Terlibat Kasus Penganiayaan yang Dilakukan Awak Bus Bhinneka Menurut Galih, setelah mengamankan beberapa pelaku, pihaknya mendapat informasi keberadaan tiga pelaku lainnya. “Kami lakukan pencarian intensif dari hasil pengembangan pelaku-pelaku lain yang kami amankan sebelumnya. Hasil pengembangan tersebut, kami mendapat informasi keberadaan pelaku lain yang masih melarikan diri,” katanya. Berkat pengakuan para pelaku sebelumnya, pihaknya akhirnya mengamankan tiga pelaku terakhir yakni CO, WS, dan DO. “Ketiganya ini kita amankan dari luar Kota Cirebon,“ jelasnya. Tiga pelaku yang diamankan itu semuannya kru PO Bus Bhinneka yang telah melakukan penganiayaan terhadap Rian. “Saat pemeriksaan, semua pelaku mengaku turut melakukan penganiayaan terhadap korban,“ terangnya. Sementara itu, Kasubag Humas Polres Ciko AKP Gunawan mengatakan, ada pelaku penganiayaan yang merupakan oknum aparat. Oknum tersebut sudah menjalani rekonstruksi di PO Bus Bhinneka. Namun, hal itu merupakan agenda dari instansi Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/3 Cirebon, bukan kepolisian. “Benar, satu pelaku penganiayaan telah menjalani rekonstruksi di lokasi kejadian. Itu ranahnya Denpom. Kepolisian hanya membantu pengamanan saja,“ tutur Gunawan. Di tempat terpisah, saat dikonfirmasi ke Denpom, belum ada yang bisa ditemui. Wartawan koran ini diarahkan ke Kepala Penarangan Korem (Kapanrem), Ismail. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak mengikuti agenda rekonstruksi. Namun memang, pihaknya membenarkan ada rekonstruksi yang dilakukan oleh Denpom di lokasi penganiayaan. “Benar kemarin ada agenda rekonstruksi. Tapi saya tidak ikut karena ada agenda di kantor. Kalau untuk hasil rekonstruksi, nanti kita kabari lagi. Sebab, harus koordinasi dengan Denpom,“ katanya. (arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: